Anak-anak
identik dengan banyak kemauan dan selalu lapar mata ketika melihat
barang-barang yang menarik. Setiap kali mereka diajak ke luar rumah misalnya ke
pasar atau mall, mereka selalu meminta dibelikan barang ini dan itu, bahkan
terkadang tidak mau tahu jika keuangan orangtuanya sedang tidak ada. Dan yang
lebih parahnya lagi anak-anak bisa menanggis sejadi-jadinya tanpa peduli ia
sedang ada di mana. Tak jarang kebiasaan seperti ini akan terus berlanjut
sampai anak tersebut menginjak masa remaja. Kebiasaan seperti ini membuat anak
menjadi manja dan egois-apa saja keinginannya selalu ingin dituruti tanpa mau
peduli kondisi orangtuanya. Dan sikap anak seperti ini di zaman sekarang sangat
sering kita temui. Di lingkungan sekitar saya sendiri fenomena ini telah
menjadi pemandangan sehari-hari. Bahkan yang lebih parahnya lagi anak sampai
berani durhaka kepada orangtua hanya gara-gara tak dibelikan sesuatu yang ia
inginkan.
Kebiasaan
buruk seperti yang saya utarakan diatas sebenarnya bisa dihindari jika sedari
kecil dengan ditanamkan sikap gemar menabung oleh orangtua, karena sikap gemar
menabung menumbuhkan kehati-hatian anak dalam mengelola uang dan menumbuhkan
sikap kemandirian finansial. Namun kebanyakan anak tidak paham pentingnya
menabung dan disinilah peran orangtua dalam mengarahkan anak sangat diperlukan.
Memang tidak instan hasilnya, karena membutuhkan kesabaran orangtua dalam
mendampingi anak belajar menabung. Tapi apakah ibu atau bapak mau kelak anaknya
menjadi manja, bergantung terus pada orangtua bahkan durhaka? tidak bukan!
Dalam
keluarga saya sendiri ajaran untuk menabung sudah ditanamkan sejak kecil.
Beberapa tips di bawah ini mungkin dapat membantu orangtua dalam mengajarkan
anaknya untuk menabung:
1. Beri
kepercayaan anak mengelola uangnya sendiri
Banyak
orangtua tidak percaya pada kemampuan buah hatinya sendiri, sehingga orangtua
selalu mengambil alih apa-apa yang mustinya dikerjakan sendiri oleh anak. Hal ini
mungkin didasari oleh rasa cinta orangtua terhadap sang nak, namun prilaku
orangtua yang demikian malah membentuk kepribadian anak menjadi manja dan
selalu bergantung kepada orangtuanya khususnya masalah uang.
2.
Ajarkan mengelola uang dengan membuat pengelompokan kebutuhan
Di
moment mendekati hari raya, anak-anak biasanya mendapatkan uang dari sanak
keluarga maupun tetangga. Ajak anak membagi uang yang dia dapat menjadi
beberapa bagian. Misalnya, sebagian untuk dia jajankan, sebagian ia tabung, dan
sebagian lagi disedekahkan.
3.
Jangan pernah memakai uang yang dipunyai anak
Tak
jarang bagi beberapa orangtua menganggap 'meminjam dahulu' uang anak adalah hal
yang biasa, namun tahukah anda bahwa dengan anda memakai uang anak, anda telah
membuat dia berfikir uangnya anda rebut dan hal ini membuat anak enggan
menyisihkan uangnya serta lebih memilih untuk membelanjakannya sendiri sesuka
hati mereka.
4. Awasi
dan beri pengertian kepada anak tentang benda yang ingin dia beli
Sebelum
anak membeli barang yang dia inginkan ada baiknya orangtua memberi pengertian
kepada anak tentang seluk beluk barang apa yang akan dia beli, dan jangan lupa
tawarkan opsi-opsi pilihan lain yang mungkin lebih berguna untuk anak di masa
depan. Jangan sampai anak membeli suatu barang yang hanya bisa dia pakai sehari
dua hari lantaran ia bosan mengunakannya.
5.
Sebelum mengajarkan anak menabung ajari diri anda sendiri harus memiliki tabungan
Orangtua
adalah guru anaknya. Kita sadari maupun tidak anak selalu meniru tingkah laku
orangtuanya. Untuk mengajarkan akan gemar menabung ada baiknya ajak dia melihat
anda menyetor uang tabungan atau mengajak memasukkan uang kecelengan anda.
Dengan kita gemar menabung anak akan meniru kebiasaan baik tersebut.
Mungkin
hanya sebatas itu tips-tips yang bisa saya bagikan yang berkaitan dengan
mengelola keuangan khususnya menabung. Jika ingin mencari berbagai tips menarik
dan bermanfaat seputar mengelola keuangan dan seluk beluknya saya sarankan anda
mampir ke website Cermati.com
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog share tips menabung bersama blog Emak Gaoel dan Cermati.com.