Assalamu'alaikum. Arin H. Widhi

Selasa, 14 Oktober 2014

Bjørnstjerne Bjørnson

Lahir di Kvikne, wilayah utara Hedmark,Norwegia pada tahun 1832 dan meninggal pada tahun 1910. Bjørnson adalah salah satu pengarang yang dikagumi oleh Alfred Nobel semasa hidupnya. Ketimbang sebagai penulis cerpen atau novel Bjørnson lebih dikenal sebagai seorang penulis drama meskipun pada kenyataannya ia juga seorang penulis puisi, cerpen, dan novel yang berhasil. Diantara karya-karya dramanya yang paling terkenal diantaranya adalah EN Fallit (1875). Sedangkan puisi-puisinya dihimpun dengan judul Digte og sange (1877), Kapten Mansana (1879), dan Pa Guds veje (1889).

Dalam sebuah keterangan pers Bjørnson dianugerahi oleh Akademi Swedia sebuah penghargaan Nobel di tahun 1903 sebagai pengakuan atas :
"...Puisi-puisinya yang banyak segi, indah, dan luhur,

Sabtu, 11 Oktober 2014

Senja Di Ufuk Langit Jakarta

Jakarta tak pernah santai.
Hiruk pikuk seolah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kota ini, seolah tak ada lelahnya bahkan di malam hari sekalipun Jakarta tetap bising dengan suara-suara malam nan mengoda. Apalagi di siang hari, dimana warga kota disibukkan dengan rutinitas mencari sesuap nasi untuk menganjal perut keluarga mereka, hingga mengabaikan panas yang menyengat, bau asap yang menjadi satu komponen dengan udara yang menyelimuti jalanan dan tak lupa manusia di jalan yang gampang terpancing emosinya.
Senja di Jakarta, layaknya seperti udara, di hirup kemudian di hembuskan tannpa menikmati bagaimana udara melunjur dari hidung ke paru-paru. Senja di Jakarta adalah alaram magkalnya penjual kaki lima yang memakan bahu jalan, tak lebih. Warga Jakarta seolah melupakan keindahan senja yang mana di kampung-kampung sangat terisi dengan moment kebersamaan keluarga-mungkin hal ini juga dikarenakan tuntunan memenuhi ekonomi hingga tak ada yang lebih penting dari uang.

Tentang Manusia Hewan (Siluman) Dan Pada Umumnya Berjenis Kelamin Laki-laki Dan Pernah Atau Memiliki Lebih Dari Satu Istri


Jika benar Nafsu yang telah dibawah kendali setan adalah musuh utama manusia, dan diturunkanlah agama (ketauhidan) kepada manusia agar mampu menjadikannya pemimpin, pengendali, gembala bagi nafsunya supaya ia bisa dibedakan dengan hewan. Jika benar begitu adanya maka tujuan utama dari agama adalah tentang cara mengendalikan nafsu. Orang yang mampu mengendalikan nafsunya dikatakan berhasil dalam agamanya. Orang yang berhasil dalam agama disebut juga hidup akalnya. Akal inilah yang membedakan manusia dengan hewan, tanpa akal yang mampu membedakan manusia sama dengan hewan. Tak lebih.
Lantas, Laki-laki dan wanita pada dasar memiliki kecenderungan nafsu dasar yang berbeda. Laki-laki

Orang Bodoh Yang Banyak Dosa

Ada dua macam dosa, yang pertama dosa yang tetap dilakukan sekalipun tahu bahwa hal tersebut membawa keburukan untuknya dan sekitarnya, yang kedua dosa karena ketidak tahuan, ketidak sadarannya yang disebabkan atas kebodohannya.
Dan sering kali terjadi dosa karena kebodohan tidak mampu diketahui sehingga akan terus menerus terjadi sepanjang hidupnya. Lantas ketika ia meninggal barulah ia sadar. Tapi telah terlambat, waktu telah berhenti disekelilingnya. Ia tak lagi bisa

Rabu, 08 Oktober 2014

Menghargai Leluhur Dan Instropeksi diri; Perpaduan Budaya Masa Lalu Dalam Sebuah Keluarga Akan Mempengaruhi Perkembangan Pola Pikir Generasi Berikutnya


Menurut kisah lisan di desa nenek moyang dari pihak ibu adalah seorang penyebar agama yang besar di jawa pesisiran, yang memperkenalkan peradaban islam di pesisir utara. Iapun memperkenalkan karawitan, tembang jawa-sufistik (tembang Pangkur) dan kesenian jawa adaptasi yang pada detik ini tidak saya kuasai-malu- kecuali tembang pangkur yang sedikit-sedikit saya bisa kerjakan. Namun dalam sejarahnya juga ada pantangan mengkonsumsi ikan talang yang sampai sekarang tidak bisa kupahami harus bagaimana menyikapinya.
Lalu ayah dari nenek moyang ibu lebih memiliki pengetahuan yang lebih tinggi lagi, pengetahuan yang memberiku motivasi untuk setidaknya belajar. Mengingat hal tersebut ketika aku berada di jalan yang tidak benar aku selalu diingatkan pada keadaan leluhurku yang kemudian membuat diriku ini malu.