Assalamu'alaikum. Arin H. Widhi

Selasa, 04 November 2014

Perayaan Halloween

Perayaan Halloween memang telah berlalu tapi Halloween tetaplah memberikan kesan tersendiri pada ingatan kita. Jika mendengar kata Halloween kita pasti langsung mendapat gambaran tentang pesta dimana orang-orang mengenakan kostum unik, aneh, dan seram.Perayaan ini memanglah telah menjadi perayaan yang hampir dirayakan diseluruh dunia bahkan Halloween sering diangkat menjadi tema dalam berbagai kegiatan maupun media. Lalu apa sebenarnya Halloween itu?


Pada mulanya Halloween adalah perayaan yang berkaitan dengan berkomunikasinya para penyihir, monster, setan dan roh-roh jahat.



SEJARAH HALLOWEEN



ABAD KE-5 SM


Orang Kelt memperingati festival Samhain setiap akhir Oktober. Mereka percaya bahwa itulah saat ketika para arwah dan makhluk gaib sedang aktif-aktifnya bergentayangan.


ABAD KE-1 M


Orang Romawi menaklukkan orang Kelt (Celtic) dan mengadopsi kebiasaan Samhain yang mistis itu. Mereka menambahkan dua festival bernama Feralia, diperuntukkan untuk menghormati mereka yang telah meninggal, dan Pomona, yaitu festival untuk merayakan musim panen, diambil dari nama seorang dewi.


ABAD KE-7 M


Konon, Paus Bonifasius IV meresmikan perayaan tahunan Hari Semua Orang Kudus untuk menghormati para martir. *


ABAD KE-11 M


Tanggal dua November ditetapkan sebagai Hari Semua Jiwa, yaitu peringatan untuk orang mati.


ABAD KE-18 M


Nama perayaan itu, yaitu Hallowe’en (Hallow Evening), disambung menjadi Halloween dalam tulisan tercetak.


ABAD KE-19 M


Ketika ribuan orang pindah dari Irlandia ke Amerika Serikat, mereka membawa juga kebiasaan-kebiasaan Halloween. Belakangan, kebiasaan itu dicampur dengan kebiasaan serupa yang dibawa para pendatang Inggris dan Jerman, serta Afrika dan negeri-negeri lain.banyak warga asal Eropa yang berimigrasi ke Amerika.


ABAD KE-20 M


Halloween menjadi perayaan yang populer di Amerika Serikat.


ABAD KE-21 M


Halloween berkembang menjadi industri yang menghasilkan keuntungan miliaran dolar di seputar dunia.



Asal Usul Kostum dan Pernak-Pernik Saat Halloween


VAMPIR, MANUSIA SERIGALA, NENEK SIHIR, MAYAT HIDUP: Makhluk-makhluk ini dari dulu sudah diidentikkan dengan dunia roh jahat.


PERMEN: Dulu, orang Kelt menggunakan permen untuk menenangkan roh jahat. Gereja belakangan menganjurkan orang mendatangi rumah-rumah pada malam sebelum Hari Semua Orang Kudus (All Hallow’s Eve) sambil menawarkan untuk mendoakan orang mati, tapi dengan meminta imbalan makanan. Inilah asal usul kebiasaan meminta permen dari rumah ke rumah saat Halloween.


KOSTUM: Orang Kelt dulu memakai topeng seram agar roh jahat mengira mereka itu hantu juga, sehingga mereka tidak diganggu.


LABU: Awalnya, lobak ungu, yang diukir dan diberi lilin, dipajang untuk mengusir roh jahat. Beberapa orang menganggap lilin dalam lobak itu menggambarkan arwah yang terperangkap di api penyucian. Belakangan, orang lebih sering menggunakan labu yang diukir.


PERAYAAN LAIN YANG MIRIP HALLOWEEN


Secara umum, orang-orang menganggap bahwa Halloween adalah perayaan orang barat. Namun, semakin banyak saja orang-orang di berbagai belahan dunia yang ikut merayakannya. Selain itu, ada banyak perayaan lain yang mirip Halloween yang diadakan untuk para makhluk halus. Pada gambar dapat dilihat beberapa contoh dari perayaan semacam itu di seputar dunia.


Asia - Perayaan ObonAmerika Utara - Hari Orang MatiAmerika Selatan - KawsasqanchisAfrika - Perayaan EgungunEropa - Hari Orang Mati dan Halloween dalam berbagai bentuk


Di zaman sekarang banyak orang merayakan Halloween atau perayaan yang serupa hanya untuk bersenang-senang, bukan karena mereka percaya akan makhluk gaib. Yang lain mungkin menganggap itu sekadar untuk mengembangkan daya imajinasi anak mereka. Bagaimana dengan Anda? Di sisi lain, ada orang-orang yang menganggap perayaan semacam ini berbahaya.


Berikut adalah beberapa alasannya:


1. Encyclopedia of American Folklore mengatakan, ”Halloween pada dasarnya memiliki tujuan untuk berkomunikasi dengan makhluk-makhluk halus, yang sering kali mengancam atau  menakut-nakuti.”Halloween berasal dari budaya kekafiran dan diambil dari kebiasaan menyembah leluhur. Hingga kini pun masih banyak orang di seluruh dunia yang menggunakan hari-hari raya semacam itu untuk mengadakan kontak dengan arwah.


2. Walaupun Halloween dianggap sebagai perayaan orang barat, namun banyak orang-orang di belahan dunia lain yang ikut merayakannya. Namun, sering kali mereka tidak tahu bahwa simbol-simbol, dekorasi, dan kebiasaan Halloween berasal dari kekafiran dan berkaitan dengan makhluk-makhluk gaib.


3. Hingga kini, ribuan orang Wicca, yaitu kaum penganut ilmu sihir, merayakan Halloween dengan nama kunonya yaitu Samhain, dan mereka menganggap hari itu sebagai hari raya mereka yang paling suci. Surat kabar USA Today pernah mengutip kata-kata seseorang yang mengaku sebagai penganut ilmu sihir. Di situ dikatakan, "Orang-orang 'tidak menyadarinya, tetapi mereka ikut merayakan hari raya kami. . . . Dan kami suka itu.'” 4. Perayaan tanpa makna. Hanya berisi pada perayaan yang identik dengan mengedepankan nafsu dan ego, sehingga membuat pelakunya melupakan segalanya selain mencari bersenang-senang sebagai bagian dari budaya Hedonisme. Yang mana budaya Hedonisme hanya berisi pandangan-pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.




Pandangan Islam dan Kristen tentang Halloween

Dari Abi Sa’id radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ           اللَّهِ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

“Kalian benar-benar akan meniru sunnah (jalan/tata cara) orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sampai-sampai sekiranya mereka memasuki lubang biawak kalian pun juga turut mengikutinya.” Kami (para sahabat) bertanya : ”Apakah Yahudi dan Nasrani?” Rasulullah menjawab : ”siapa lagi?” [HR Bukhari, Bab Ma Dzakaro ’an Bani Isra’il 11/272]

 Rasulullah SAW. Bersabda “Barang siapa yang meniru suatu kaum, maka ia termasuk kelompok mereka” (HR .Ahmad dan Abu Dawud dari Ibnu Umar).
Dan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiyallahu ‘Anh, dia berkata, “Barangsiapa yang berdiam di negeri-negeri orang asing, lalu membuat tahun baru dan festival seperti mereka serta menyerupai mereka hingga dia mati dalam kondisi demikian, maka kelak dia akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama mereka.” [Lihat ‘Aun Al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud, Syarah hadits no. 3512]


Nabi kita, Rasulullah Muhammad, telah memuliakan dua hari yang patut dirayakan. Dua hari itu tak lain adalah Idul Fitri dan Idul Adha. “Sesungguhnya Allah telah menggantikan bagi kalian untuk keduanya dua hari yang lebih baik dari keduanya: Idul Adha dan Idul Fitri.” [Dikeluarkan oleh Imam Ahmad di dalam Musnadnya, No. 11595, 13058, 13210]

“Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (untuk sementara waktu sahaja) dan sesungguhnya hari akhirat itulah sahaja negeri yang kekal.”(Al-Ghafir ayat 39)


”Di antaramu janganlah didapati . . . seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.”—Ulangan 18:10, 11, Terjemahan Baru; lihat juga Imamat 19:31; Galatia 5:19-21.






*Diambil dari berbagai sumber
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar