Assalamu'alaikum. Arin H. Widhi

Senin, 25 Agustus 2014

WERNANING UPACARA JAWA


1. RUWATAN
Ruwatan (pensucian diri )adalah satu upacara tradisional supaya orang terbebas dari segala macam kesialan hidup, nasib jelek dan supaya selanjutnya bisa hidup selamat sejahtera dan bahagia Ruwatan yang paling terkenal adalah Ruwatan Murwakala. Dalam ruwatan ini dipergelarkan wayang kulit dengan cerita Murwakala, dimana orang-orang yang termasuk kategori sukerto diruwat/disucikan supaya terbebas dari ancaman Betara Kala, raksasa besar yang kejam dan menakutkan, yang suka memangsa para sukerto

2. TEDAK SITEN
Tedak siten adalah suatu upacara dalam tradisi budaya

Jawa yang dilakukan ketika anak pertama (sulung : pembarep) belajar berjalan dan dilaksanakan pada usia sekitar tujuh atau delapan bulan upacara Turun Tanah adalah salah satu upacara adat budaya Jawa untuk anak yang berusia 8 bulan (pitung lapan), di daerah lain di Indonesia juga dikenal upacara adat turun tanah ini dengan istilah yang berbeda. Upacara ini mewujudkan rasa syukur karena pada usia ini si anak akan mulai mengenal alam di sekitarnya dan mulai belajar berjalan.

3. TINGKEBAN
Upacara tingkeban disebut juga mitoni berasal dari kata pitu yang artinya tujuh, sehingga upacara mitoni dilakukan pada saat usia kehamilan tujuh bulan, dan pada kehamilan pertama. Dalam pelaksanaan upacara tingkeban, ibu yang sedang hamil tujuh bulan dimandikan dengan air kembang setaman, disertai dengan pembacaan doa-doa.

4. KEBO-KEBOAN
Upacara ini manifestasi dari rasa syukur warga yang menggantungkan hidupnya dari bertani. Selain itu untuk tolak balak dari marabahaya. kebo atau kerbau dipilih menjadi simbol yang mewakili, lantaran kerbau dinilai hewan yang selalu membantu petani dalam mengelola sawah.

5. KENDUREN
Kenduren/ selametan adalah tradisi yang sudah turun temurun dari jaman dahulu, yaitu doa bersama yang dihadiri para tetangga dan dipimpin oleh pemuka adat atau yang dituakan di setiap lingkungan, dan yang disajikan berupa Tumpeng, lengkap dengan lauk pauknya. Tumpeng dan lauknya nantinya dibagi-bagikan kepada yang hadir yang di sebut BERKAT, ada juga yang menyebut dengan ASAHAN, CARIKAN.

6. NYADRAN
(kata kerja dari kata bahasa Jawa: Sadran = Ruwah, Syakban). Upacara kenduri di tempat keramat, masjid, langgar, rumah atau tempat lainnya, yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah dan timur, pada bulan Sadran.
Upacara itu dimaksudkan untuk menghormati arwah para leluhur keluarga tertentu. Dalam upacara itu, selain kenduren, biasanya juga dilakukan ziarah kubur dengan membawa bunga-bungaan, terutama bunga telasih, sebagai lambang masih adanya hubungan yang akrab dan selalu segar antara si peziarah dan arwah leluhur yang di-ziarahi.

https://www.facebook.com/rajaningbudaya.mataram?fref=nf
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar