Assalamu'alaikum. Arin H. Widhi

Kamis, 15 Mei 2014

Daftar Peraih Nobel Sastra


Penghargaan Nobel Kesusastraan Atau Nobel Prize In Literature adalah salah satu dari lima kategori yang ada dalam Penghargaan Nobel yang diadakan atas permintaan penemu dan industrialis Swedia Alfred Nobel. Penghargaan Nobel sendiri adalah suatu ajang penganugerahan kepada orang-orang yang telah memberikan
sumbangan pengetahuan dengan melakukan penelitian yang luar biasa, menemukan teknik atau alat baru dan memberikan konstribusi yang luar biasa kepada masyarakat internasional.
Yang diadakan setiap tahunnya dengan harapan dapat memberikan penghargaan yang luar biasa kepada orang-orang yang telah berjasa. Penghargaan ini telah ada dan berlangsung sejak 1901.
Penghargaan ini dianggap sebagai pencapaian tertinggi dalam bidang masing-masing namun tak jarang ada juga para peraih nobel yang menolak hadiah uangnya sebab hadiah tertinggi dari hasil karya yang telah dibuat adalah dapat membantu masyrakat dunia.
Berikut ini daftar beberapa peraih nobel kesusastra;
1.       Sully Prudhomme (Perancis, 1901) Penghargaan untuk komposisi puitisnya yang memberikan bukti idealisme tinggi, kesempurnaan artistik dan kombinasi langka dari kualitas baik hati dan pikiran.
2.      Christian Matthias Theodor Mommsen (Jerman, 1902) Penulis sejarah terbesar yang masih hidup, dengan referensi khusus untuk karya monumental, Sejarah Roma.
3.      Bjørnstjerne Martinus Bjørnson (Swedia-Norwegia, 1903) Sebagai penghargaan atas puisinya yang mulia, megah dan serbaguna, yang dapat dibedakan oleh kesegaran inspirasi dan kemurnian semangat yang langka.
4.      Frédéric Mistral (Perancis) dan José Echegaray y Eizaguirre (Spanyol, 1904) Sebagai pengakuan atas orisinalitas dan inspirasi sejati puisinya atausebagai pengakuan atas banyaknya komposisi yang telah menghidupkan kembali tradisi besar drama Spanyol.
5.      Henryk Adam Aleksander Pius Sienkiewicz (Polandia Kongres, 1905) Karena jasa-jasa yang luar biasa sebagai seorang penulis epik.
6.      Giosuè Carducci (Italia,1906) Penghargaan untuk energi kreatif, kesegaran gaya, dan kekuatan liris yang mencirikan karya puitisnya.
7.      Joseph Rudyard Kipling (Inggris, 1907) Kekuatan pengamatan, orisinalitas imajinasi, kejantanan ide dan bakat yang luar biasa untuk narasi yang mencirikan kreasi dari penulis ini terkenal di dunia.
8.     Rudolf Christoph Eucken (Jerman, 1908) Pencarian akan kebenaran, daya tembus pikirannya, visi, dan kehangatan serta kekuatan dalam presentasi dalam berbagai karya yang telah mengembangkan filsafat idealis kehidupan.
9.    Selma Ottilia Lovisa Lagerlöf (Swedia, 1909) Sebagai penghargaan atas tingginya idealisme, imajinasi dan persepsi spiritual yang menjadi ciri tulisan-tulisannya.
10.  Paul Johann Ludwig von Heyse (Jerman, 1910) Sebagai penghormatan kepada kesenian yang sempurna, dipenuhi dengan idealisme, yang telah ditunjukkan selama karir yang panjang sebagai penyair, novelis dramawan, dan penulis terkenal di dunia cerita pendek.
11.   Pangeran Maurice Polydore Marie Bernard Maeterlinck (Belgia, 1911) Di apresiasi dari banyak sisi kegiatan sastra, terutama karya dramatis, yang dibedakan dengan kekayaan imajinasi dan oleh puitis, yang mengungkapkan, kadang-kadang dalam bentuk sebuah dongeng, inspirasi yang mendalam.
12.  Gerhart Hauptmann (Jerman, 1912) Pengakuan hasil karya yang luar biasa dalam bidang seni drama.
13.  Rabindranath Tagore (India, 1913) Syairnya yang segar dan indah, di mana dengan keterampilan yang sempurna ia telah membuat pikiran puitisnya dinyatakan dalam kata-katanya bahasa Inggrisnya sendiri, bagian dari sastra Barat.
14.  Pada tahun 1914 tidak ada penghargaan.
15.   Romain Rolland (Perancis, 1915) Sebagai penghargaan untuk idealisme luhur produk sastra dan untuk simpati dan cinta kebenaran yang telah ia gambarkan pada seluruh manusia.
16.  Carl Gustaf Verner von Heidenstam (Swedia, 1916) dianggap sebagai perwakilan sebuah era baru dalam sastra.
17.   Karl Adolph Gjellerup (Denmark) dan Henrik Pontoppidan (Denmark) 1917 Penghargaan untuk puisinya bervariasi dan kaya, yang terinspirasi oleh cita-cita luhur (Karl Adolph Gjellerup). Dan untuk keterangan otentik kehidupan saat ini di Denmark. (Henrik Pontoppidan)
18.  Di tahun 1918 tidak ada.
19.  Carl Friedrich Georg Spitteler (Swiss, 1919) sebagai apresiasi khusus atas karya epiknya, Olympian Spring.
20. Knut Hamsun (Norwegia, 1920) Atas hasil kerja monumetalnya, Growth of the Soil.
21.  Anatole France (Perancis, 1921) Sebagai pengakuan atas prestasi cemerlang sastra, dengan gaya bangsawan, simpati yang mendalam, rahmat, dan temperamen Galia yang benar.
22. Jacinto Benavente Martínez (Spanyol, 1922) sebagai seorang yang melanjutkan tradisi terkenal dari drama Spanyol.
23. William Butler Yeats (Irlandia, 1923) Puisinya yang sangat artistik memberikan ekspresi dan semangat bagi seluruh bangsa.
24. Władysław Stanisław Reymont (Polandia, 1924) penghargaan atas karya epiknya, The Peasants.
25.  George Bernard Shaw (Irlandia, 1925) Karyanya yang penuh idealisme dan kemanusiaan.
26. Grazia Deledda (Italia, 1926) Tulisan-tulisannya yang idealis terinspirasi kehidupan di pulau asalnya.
27.  Henri-Louis Bergson (Perancis, 1927) pengakuan atas ide-idenya yang penuh vitalitas.
28. Sigrid Undset (Norwegia, 1928) Tulisannya tentang kehidupan di Utara selama Abad Pertengahan.
29. Paul Thomas Mann (Republik Weimar, 1929) mendapat penghargaan untuk novelnya, Buddenbrooks, yang telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu karya klasik sastra kontemporer.
30. Harry Sinclair Lewis (AS, 1930) penghargaan  untuk seni grafisnya yang mampu menciptakan karakter baru yang penuh kecerdasan dan humor.
31.  Erik Axel Karlfeldt (Swedia, 1931) untuk Puisi Erik Axel Karlfeldt.
32. John Galsworthy (Inggris, 1932) Seni bercerita yang unggul dan menonjol dalam karya yang berjudul The Forsyte Saga.
33. Ivan Alekseyevich Bunin (Uni Soviet, 1933) Kesenian tegas yang dibawanya mengikuti tradisi Rusia klasik dalam penulisan prosa.
34. Luigi Pirandello (Italia, 1934) Membangkitkan kembali seni drama yang indah, berani dan bijaksana.
35.  Di tahun 1935 tidak ada penerima Nobel Sastra.
36. Eugene Gladstone O'Neill (AS, 1936) Kekuatan, kejujuran dan emosi yang mendalam dalam karya-karya dmaratisnya yang terkandung dalam konsep tragedi yang asli.
37.  Roger Martin du Gard (Perancis, 1937) Kekuatan artistik dan kebenaran dalam novelnya Les Thibault.
38. Pearl Sydenstricker Buck (AS, 1938) Gambaran kehidupan para petani di China yang kaya dan agung serta maha karya biografinya.
39. Frans Eemil Sillanpää (Finlandia, 1939) Pemahamannya yang mendalam mengenai masyarakat petani di negaranya serta kehalusan seninya yang menggambarkan cara hidup para petani dan hubungan antara mereka dengan alam.
40. 1940-1943 tidak ada.
41.  Johannes Vilhelm Jensenn (Denmark, 1944) Kekuatan dan kesuburan imaginasi puisinya yang luar biasa yang menggabungkan sifat keingintahuan berintelek yang luas pemandangannya dan gaya yang berani dan segar.
42. Gabriela Mistral (Chili, 1945) Lirik puisinya yang diilhami emosi yang kuat, menjadikan namanya sebagai lambang aspirasi idealistik seluruh dunia Amerika Latin.
43. Hermann Hesse (Swiss-Jerman, 1946) Tulisan yang berani dan mendalam sambil memberikan contoh cita-cita kemanusiaan klasik serta gaya bermutu tinggi.
44. André Paul Guillaume Gide (Perancis, 1947) Karyanya yang menyeluruh dan penting dari segi kesenian.
45.  Thomas Stearns Eliot (Amerika Serikat, 1948) Kontribusi yang ulung serta rintisannya bagi puisi masa kini.
46. William Cuthbert Faulkner (AS, 1949) Sumbangannya yang berkesan dan unik dari segi kesenian kepada pengkaryaan novel moden Amerika.
47.  Earl Bertrand Arthur William Russell (Inggris, 1950) Penghargaan atas karyanya yang signifikan dalam segala bidang yang memperjuangkan cita-cita kemanusiaan dan kebebasan berfikir.
48. Pär Fabian Lagerkvist (Swedia, 1951) Puisinya yang memiliki semangat bagi kebebasan pikiran untuk mencari jawapan kepada persoalan abadi yang dihadapi manusia.
49. François Charles Mauriac (Perancis, 1952)
50. Winston Churchill (Inggris, 1953)
51.   Ernest Miller Hemingway (AS, 1954)
52.  Halldór Kiljan Laxness (Islandia, 1955)
53.  Juan Ramón Jiménez Mantecón (Spanyol, 1956)
54.  Albert Camus (Perancis, 1957)
55.  Boris Leonidovich Pasternak (Борис Леонидович Пастернак) (Uni Soviet, 1958)
56.  Salvatore Quasimodo (Italia, 1959)
57.  Saint-John Perse (Perancis, 1960)
58. Ivo Andrić (Yugoslavia, 1961)
59.  John Ernst Steinbeck (AS, 1962)
60. Giorgos Seferis (Yunani, 1963)
61.  Jean-Paul Sartre (Perancis, 1964), menolak menerima penghargaan Nobel.
62. Mikhail Aleksandrovich Sholokhov (Михаил Александрович Шолохов) (Uni Soviet, 1965)
63. Shmuel Yosef Agnon (Israel) dan Nelly Sachs (Jerman-Swedia) 1966.
64. Miguel Ángel Asturias Rosales (Guatemala, 1967)
65.  Kawabata Yasunari (Jepang, 1968)
66. Samuel Barclay Beckett (Irlandia, 1969)
67.  Aleksandr Isayevich Solzhenitsyn (Алекса́ндр Иса́евич Солжени́цын) (Uni Soviet, 1970)
68. Pablo Neruda (Chili, 1971)
69. Heinrich Theodor Böll (Jerman Barat, 1972)
70. Patrick Victor Martindale White (Australia, 1973)
71.   Eyvind Johnson (Swedia) dan Harry Edmund Martinson (Swedia, 1974)
72.  Eugenio Montale (Italia, 1975)
73.  Saul Bellow (Kanada/AS, 1976)
74.  Vicente Pío Marcelino Cirilo Aleixandre y Merlo (Spanyol, 1977)
75.  Isaac Bashevis Singer (AS, 1978)
76.  Odysseas Elytis (Yunani, 1979)
77.  Czesław Miłosz (Polandia/AS, 1980)
78. Elias Canetti (Inggris, 1981)
79.  Gabriel García Márquez (Kolombia,1982)
80.Sir William Gerald Golding (Inggris, 1983)
81.  Jaroslav Seifert (Cekoslowakia, 1984)
82. Claude Simon (Perancis, 1985)
83. Akinwande Oluwole Soyinka (Nigeria, 1986)
84. Joseph Brodsky (Rusia/AS, 1987)
85. Naguib Mahfouz (Mesir, 1988)
86. Camilo José Cela Trulock (Spanyol, 1989)
87. Octavio Paz Lozano (Meksiko, 1990)
88.Nadine Gordimer (Afrika Seletan, 1991)
89. Derek Alton Walcott (St. Lucia, 1992)
90. Toni Morrison (AS, 1993)
91.  Kenzaburo Oe (大江 健三郎) (Jepang, 1994)
92. Seamus Justin Heaney (Irlandia, 1995)
93. Wisława Szymborska (Polandia, 1996)
94. Dario Fo (Italia, 1997)
95.  José de Sousa Saramago (Portugal, 1998)
96. Günter Grass (Jerman, 1999)
97.  Gao Xingjian (高行健) (Perancis, 2000)
98. Vidiadhar Surajprasad Naipaul (Inggris, 2001)
99.Imre Kertész (Hongaria, 2002)
100. John Maxwell Coetzee (Afrika Selatan, 2003)
101. Elfriede Jelinek (Austria)
102. Harold Pinter (Inggris, 2005)
103. Ferit Orhan Pamuk (Turki, 2006)
 104. Doris Lessing (Inggris, 2007)
105. Jean-Marie Gustave Le Clézio (Perancis, 2008)
106. Herta Müller (Jerman, 2009)
107. Mario Vargas Llosa (Peru, 2010)
108.Tomas Tranströmer (Swedia, 2011) Karena, melalui kentalnya, gambar tembus cahaya, ia memberi kita akses segar dengan realitas.
109. Mo Yan (Cina, 2012) Dengan realisme halusinasinya ia mampu menggabungkan cerita rakyat, sejarah dan kontemporer menjadi sebuah karya yang indah.
110. Alice Munro (Kanada, 2013) Master Cerpen pendek kontemporer.


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar