Penghargaan Nobel Kesusastraan Atau Nobel Prize In Literature adalah salah satu dari lima kategori yang ada dalam Penghargaan Nobel yang diadakan atas permintaan penemu dan industrialis Swedia Alfred Nobel. Penghargaan Nobel sendiri adalah suatu ajang penganugerahan kepada orang-orang yang telah memberikan
Yang diadakan setiap tahunnya dengan harapan dapat memberikan
penghargaan yang luar biasa kepada orang-orang yang telah berjasa. Penghargaan
ini telah ada dan berlangsung sejak 1901.
Penghargaan ini dianggap sebagai pencapaian tertinggi dalam bidang
masing-masing namun tak jarang ada juga para peraih nobel yang menolak hadiah
uangnya sebab hadiah tertinggi dari hasil karya yang telah dibuat adalah dapat
membantu masyrakat dunia.
Berikut ini daftar beberapa peraih nobel kesusastra;
1. Sully Prudhomme (Perancis, 1901)
Penghargaan untuk komposisi puitisnya yang memberikan bukti idealisme tinggi,
kesempurnaan artistik dan kombinasi langka dari kualitas baik hati dan pikiran.
2. Christian Matthias Theodor
Mommsen (Jerman, 1902) Penulis sejarah terbesar yang masih hidup, dengan
referensi khusus untuk karya monumental, Sejarah Roma.
3. Bjørnstjerne Martinus
Bjørnson (Swedia-Norwegia, 1903) Sebagai penghargaan atas puisinya yang
mulia, megah dan serbaguna, yang dapat dibedakan oleh kesegaran inspirasi dan
kemurnian semangat yang langka.
4. Frédéric Mistral (Perancis)
dan José Echegaray y Eizaguirre (Spanyol, 1904) Sebagai pengakuan atas orisinalitas
dan inspirasi sejati puisinya atausebagai pengakuan atas banyaknya komposisi
yang telah menghidupkan kembali tradisi besar drama Spanyol.
5. Henryk Adam Aleksander Pius
Sienkiewicz (Polandia Kongres, 1905)
Karena jasa-jasa yang luar biasa sebagai seorang penulis epik.
6. Giosuè Carducci (Italia,1906)
Penghargaan untuk energi kreatif, kesegaran gaya, dan kekuatan liris yang
mencirikan karya puitisnya.
7. Joseph Rudyard Kipling (Inggris, 1907) Kekuatan pengamatan, orisinalitas
imajinasi, kejantanan ide dan bakat yang luar biasa untuk narasi yang
mencirikan kreasi dari penulis ini terkenal di dunia.
8. Rudolf Christoph Eucken (Jerman, 1908) Pencarian akan
kebenaran, daya tembus pikirannya, visi, dan kehangatan serta kekuatan dalam
presentasi dalam berbagai karya yang telah mengembangkan filsafat idealis
kehidupan.
9. Selma Ottilia
Lovisa Lagerlöf (Swedia, 1909) Sebagai penghargaan atas
tingginya idealisme, imajinasi dan persepsi spiritual yang menjadi ciri
tulisan-tulisannya.
10. Paul Johann Ludwig von
Heyse (Jerman, 1910) Sebagai
penghormatan kepada kesenian yang sempurna, dipenuhi dengan idealisme, yang
telah ditunjukkan selama karir yang panjang sebagai penyair, novelis dramawan,
dan penulis terkenal di dunia cerita pendek.
11. Pangeran Maurice Polydore Marie
Bernard Maeterlinck (Belgia, 1911) Di apresiasi dari banyak sisi
kegiatan sastra, terutama karya dramatis, yang dibedakan dengan kekayaan
imajinasi dan oleh puitis, yang mengungkapkan, kadang-kadang dalam bentuk
sebuah dongeng, inspirasi yang mendalam.
12. Gerhart Hauptmann (Jerman, 1912) Pengakuan hasil karya yang luar
biasa dalam bidang seni drama.
13. Rabindranath Tagore (India, 1913) Syairnya yang segar dan indah,
di mana dengan keterampilan yang sempurna ia telah membuat pikiran puitisnya
dinyatakan dalam kata-katanya bahasa Inggrisnya sendiri, bagian dari sastra
Barat.
14. Pada tahun 1914 tidak
ada penghargaan.
15. Romain Rolland (Perancis, 1915) Sebagai penghargaan untuk
idealisme luhur produk sastra dan untuk simpati dan cinta kebenaran yang telah
ia gambarkan pada seluruh manusia.
16. Carl Gustaf Verner von
Heidenstam (Swedia, 1916)
dianggap sebagai perwakilan sebuah era baru dalam sastra.
17. Karl Adolph Gjellerup (Denmark) dan Henrik
Pontoppidan (Denmark) 1917 Penghargaan untuk puisinya bervariasi
dan kaya, yang terinspirasi oleh cita-cita luhur (Karl Adolph Gjellerup). Dan
untuk keterangan otentik kehidupan saat ini di Denmark. (Henrik Pontoppidan)
18. Di tahun 1918 tidak ada.
19. Carl Friedrich Georg
Spitteler (Swiss, 1919)
sebagai apresiasi khusus atas karya epiknya, Olympian Spring.
20. Knut
Hamsun (Norwegia, 1920) Atas
hasil kerja monumetalnya, Growth of the Soil.
21. Anatole France (Perancis, 1921) Sebagai pengakuan atas prestasi
cemerlang sastra, dengan gaya bangsawan, simpati yang mendalam, rahmat, dan
temperamen Galia yang benar.
22. Jacinto
Benavente Martínez (Spanyol, 1922) sebagai seorang yang melanjutkan
tradisi terkenal dari drama Spanyol.
23. William
Butler Yeats (Irlandia, 1923) Puisinya yang sangat artistik
memberikan ekspresi dan semangat bagi seluruh bangsa.
24. Władysław
Stanisław Reymont (Polandia, 1924)
penghargaan atas karya epiknya, The Peasants.
25. George Bernard Shaw (Irlandia, 1925) Karyanya yang penuh idealisme
dan kemanusiaan.
26. Grazia
Deledda (Italia, 1926)
Tulisan-tulisannya yang idealis terinspirasi kehidupan di pulau asalnya.
27. Henri-Louis Bergson (Perancis, 1927) pengakuan atas ide-idenya yang
penuh vitalitas.
28. Sigrid
Undset (Norwegia, 1928)
Tulisannya tentang kehidupan di Utara selama Abad Pertengahan.
29. Paul
Thomas Mann (Republik Weimar, 1929) mendapat penghargaan untuk
novelnya, Buddenbrooks, yang telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu
karya klasik sastra kontemporer.
30. Harry
Sinclair Lewis (AS, 1930)
penghargaan untuk seni grafisnya yang mampu menciptakan karakter baru
yang penuh kecerdasan dan humor.
31. Erik Axel Karlfeldt (Swedia, 1931) untuk Puisi Erik Axel Karlfeldt.
32. John
Galsworthy (Inggris, 1932)
Seni bercerita yang unggul dan menonjol dalam karya yang berjudul The Forsyte
Saga.
33. Ivan
Alekseyevich Bunin (Uni Soviet, 1933)
Kesenian tegas yang dibawanya mengikuti tradisi Rusia klasik dalam penulisan
prosa.
34. Luigi
Pirandello (Italia, 1934)
Membangkitkan kembali seni drama yang indah, berani dan bijaksana.
35. Di tahun 1935 tidak ada penerima Nobel
Sastra.
36. Eugene
Gladstone O'Neill (AS, 1936) Kekuatan, kejujuran dan emosi
yang mendalam dalam karya-karya dmaratisnya yang terkandung dalam konsep
tragedi yang asli.
37. Roger Martin du Gard (Perancis, 1937) Kekuatan artistik dan kebenaran
dalam novelnya Les Thibault.
38. Pearl
Sydenstricker Buck (AS, 1938) Gambaran kehidupan para petani
di China yang kaya dan agung serta maha karya biografinya.
39. Frans
Eemil Sillanpää (Finlandia, 1939) Pemahamannya yang mendalam
mengenai masyarakat petani di negaranya serta kehalusan seninya yang
menggambarkan cara hidup para petani dan hubungan antara mereka dengan alam.
40. 1940-1943 tidak
ada.
41. Johannes Vilhelm Jensenn (Denmark, 1944) Kekuatan dan kesuburan imaginasi
puisinya yang luar biasa yang menggabungkan sifat keingintahuan berintelek yang
luas pemandangannya dan gaya yang berani dan segar.
42. Gabriela
Mistral (Chili, 1945) Lirik
puisinya yang diilhami emosi yang kuat, menjadikan namanya sebagai lambang
aspirasi idealistik seluruh dunia Amerika Latin.
43. Hermann
Hesse (Swiss-Jerman, 1946)
Tulisan yang berani dan mendalam sambil memberikan contoh cita-cita kemanusiaan
klasik serta gaya bermutu tinggi.
44. André
Paul Guillaume Gide (Perancis, 1947) Karyanya yang menyeluruh dan
penting dari segi kesenian.
45. Thomas Stearns Eliot (Amerika Serikat, 1948) Kontribusi yang ulung serta
rintisannya bagi puisi masa kini.
46. William
Cuthbert Faulkner (AS, 1949) Sumbangannya yang berkesan dan
unik dari segi kesenian kepada pengkaryaan novel moden Amerika.
47. Earl Bertrand Arthur William
Russell (Inggris, 1950)
Penghargaan atas karyanya yang signifikan dalam segala bidang yang
memperjuangkan cita-cita kemanusiaan dan kebebasan berfikir.
48. Pär
Fabian Lagerkvist (Swedia, 1951) Puisinya yang memiliki semangat
bagi kebebasan pikiran untuk mencari jawapan kepada persoalan abadi yang
dihadapi manusia.
49. François
Charles Mauriac (Perancis, 1952)
50. Winston
Churchill (Inggris, 1953)
51. Ernest Miller Hemingway (AS, 1954)
52. Halldór Kiljan Laxness (Islandia, 1955)
53. Juan Ramón Jiménez
Mantecón (Spanyol, 1956)
54. Albert Camus (Perancis, 1957)
55. Boris Leonidovich Pasternak (Борис Леонидович Пастернак) (Uni Soviet, 1958)
56. Salvatore Quasimodo (Italia, 1959)
57. Saint-John Perse (Perancis, 1960)
58. Ivo
Andrić (Yugoslavia, 1961)
59. John Ernst Steinbeck (AS, 1962)
60. Giorgos
Seferis (Yunani, 1963)
61. Jean-Paul Sartre (Perancis, 1964), menolak menerima penghargaan
Nobel.
62. Mikhail
Aleksandrovich Sholokhov (Михаил Александрович Шолохов) (Uni Soviet, 1965)
63. Shmuel
Yosef Agnon (Israel) dan Nelly Sachs (Jerman-Swedia) 1966.
64. Miguel
Ángel Asturias Rosales (Guatemala, 1967)
65. Kawabata Yasunari (Jepang, 1968)
66. Samuel
Barclay Beckett (Irlandia, 1969)
67. Aleksandr Isayevich
Solzhenitsyn (Алекса́ндр Иса́евич Солжени́цын) (Uni Soviet, 1970)
68. Pablo
Neruda (Chili, 1971)
69. Heinrich
Theodor Böll (Jerman Barat, 1972)
70. Patrick
Victor Martindale White (Australia, 1973)
71. Eyvind Johnson (Swedia)
dan Harry Edmund Martinson (Swedia, 1974)
72. Eugenio Montale (Italia, 1975)
73. Saul Bellow (Kanada/AS, 1976)
74. Vicente Pío Marcelino Cirilo Aleixandre y Merlo (Spanyol, 1977)
75. Isaac Bashevis Singer (AS, 1978)
76. Odysseas Elytis (Yunani, 1979)
77. Czesław Miłosz (Polandia/AS, 1980)
78. Elias
Canetti (Inggris, 1981)
79. Gabriel García Márquez (Kolombia,1982)
80.Sir William Gerald Golding (Inggris, 1983)
81. Jaroslav Seifert (Cekoslowakia, 1984)
82. Claude
Simon (Perancis, 1985)
83. Akinwande
Oluwole Soyinka (Nigeria, 1986)
84. Joseph
Brodsky (Rusia/AS, 1987)
85. Naguib
Mahfouz (Mesir, 1988)
86. Camilo
José Cela Trulock (Spanyol, 1989)
87. Octavio
Paz Lozano (Meksiko, 1990)
88.Nadine Gordimer (Afrika
Seletan, 1991)
89. Derek
Alton Walcott (St. Lucia, 1992)
90. Toni
Morrison (AS, 1993)
91. Kenzaburo Oe (大江 健三郎) (Jepang, 1994)
92. Seamus
Justin Heaney (Irlandia, 1995)
93. Wisława
Szymborska (Polandia, 1996)
94. Dario
Fo (Italia, 1997)
95. José de Sousa Saramago (Portugal, 1998)
96. Günter
Grass (Jerman, 1999)
97. Gao Xingjian (高行健) (Perancis, 2000)
98. Vidiadhar
Surajprasad Naipaul (Inggris, 2001)
99.Imre Kertész (Hongaria, 2002)
100. John Maxwell
Coetzee (Afrika Selatan, 2003)
101. Elfriede Jelinek (Austria)
102. Harold Pinter (Inggris, 2005)
103. Ferit Orhan Pamuk (Turki, 2006)
104. Doris Lessing (Inggris, 2007)
105. Jean-Marie
Gustave Le Clézio (Perancis, 2008)
106. Herta
Müller (Jerman, 2009)
107. Mario
Vargas Llosa (Peru, 2010)
108.Tomas Tranströmer (Swedia, 2011) Karena, melalui kentalnya, gambar
tembus cahaya, ia memberi kita akses segar dengan realitas.
109. Mo Yan (Cina, 2012) Dengan
realisme halusinasinya ia mampu menggabungkan cerita rakyat, sejarah dan
kontemporer menjadi sebuah karya yang indah.
110. Alice Munro (Kanada, 2013) Master
Cerpen pendek kontemporer.