Pada zaman dahulu hiduplah sepasang saudagar yang
sangat kaya raya, memiliki kapal-kapal yang banyak dan besar serta barang
dagangan yang melimpah, hidup mereka serba kecukupan dan mereka saling
mencintai satu sama lain. Tapi dengan semua yang mereka miliki mereka merasa
ada yang kurang karena tiadanya kehadiran anak ditengah-tengah keluarga yang
akan menyempurnakan kebahagiaan mereka.
Sepasang suami-istri itu mencari berbagai cara dan
menemui semua orang yang katanya bisa mewujudkan keinginan mereka. Namun
meskipun semua usaha dilakukan mereka tetap saja tidak kunjung mendapatkan anak.
Mereka hampir putus asa sebelum akhirnya mereka bertemu dengan seorang nelayan
yang menceritakan bahwa di semenanjung pantai utara sana tinggallah seorang
pandai yang biasanya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan membantu
mewujudkan semua keinginan.
Awalnya suami-istri itu tidak percaya tapi si istri
yang sangat menginginkan anak membujuk suaminya hingga bersedia menemaninya
menuju orang pandai yang diceritakan nelayan tempo hari
Dan setelah perjalanan yang cukup jauh mereka bertemu
dengan orang pandai yang oleh penduduk setempat di panggil Waliallah.
Suami-istri itupun kemudian dibimbing agar berdoa kepada Tuhan.
Satu tahunpun berlalu tapi mereka belum dikaruniai
anak namun mereka tetap berusaha dan berusaha. Berkat kesabaran suami-istri
itupun akhirnya dikaruniai seorang bayi perempuan yang cantik yang mereka beri
nama Halua Putri.
Halua Putri tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik dan
manis, namun karena pelayan-pelayannya yang memanjakan dia serta semua
kemauannya selalu dipenuhi oleh kedua orangtuanya, ia tumbuh menjadi gadis
kecil yang manja dan suka seenaknya sendiri.
Suatu hari ayah dan ibu Halua putri akan berlayar ke
tempat saudaranya yang menikahkan anaknya. Karena tidak ingin meninggalkan
Halau Putri dirumah sendiri merekapun menitipkan Halua Putri ditempat pamannya.
Halua putri bersikeras untuk ikut dan tidak mau ditinggal. Akhirnya diapun
kabur dan menghilang setelah keberangkatan ayah-ibunya.
Kedua orang tuanya begitu terpukul mendengar hilangnya
Halua Putri, dari utusan yang dikirim paman sang putri. Mereka kebingungan
mencari Halua Putri yang tidak ada dimana-mana. Merekapun mengira Halua Putri
mengejar mereka maka suami-istri itupun berlayar untuk mencari Halua Putri.
Bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Halua
Putri keluar dari persembunyiannya. Alangkah terkejutnya ia ketika sampai
dirumah, bahwa dia tidak menemukan kedua orangtuanya. Konon menurut tetangga
Ibu Halua Putri meninggal ketika tidak menemukan Haluan putri dan ayahnya
meninggal tak lama setelah ibunya meninggal.
Kini dengan penuh penyesalan Halua Putri menanggis
tersedu-sedu dipingir batu pantai. Dia menyesali semua perbuatannya yang tidak
mendengarkan kedua orangtuanya.
Jika kamu ke laut dan mendengar deburan ombak yang
menyayat hati mungkin itu adalah tanggisan Halua Putri yang masih memohon ampun
kepada Ayah dan Ibunya.
000
* Dongeng anak-anak ini di tulis pada bulan 12-12-2013.