Assalamu'alaikum. Arin H. Widhi

Minggu, 11 Mei 2014

Dongeng Halua Putri


Pada zaman dahulu hiduplah sepasang saudagar yang sangat kaya raya, memiliki kapal-kapal yang banyak dan besar serta barang dagangan yang melimpah, hidup mereka serba kecukupan dan mereka saling mencintai satu sama lain. Tapi dengan semua yang mereka miliki mereka merasa ada yang kurang karena tiadanya kehadiran anak ditengah-tengah keluarga yang akan menyempurnakan kebahagiaan mereka.
Sepasang suami-istri itu mencari berbagai cara dan menemui semua orang yang katanya bisa mewujudkan keinginan mereka. Namun meskipun semua usaha dilakukan mereka tetap saja tidak kunjung mendapatkan anak. Mereka hampir putus asa sebelum akhirnya mereka bertemu dengan seorang nelayan yang menceritakan bahwa di semenanjung pantai utara sana tinggallah seorang pandai yang biasanya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan membantu mewujudkan semua keinginan.
Awalnya suami-istri itu tidak percaya tapi si istri yang sangat menginginkan anak membujuk suaminya hingga bersedia menemaninya menuju orang pandai yang diceritakan nelayan tempo hari
Dan setelah perjalanan yang cukup jauh mereka bertemu dengan orang pandai yang oleh penduduk setempat di panggil Waliallah. Suami-istri itupun kemudian dibimbing agar berdoa kepada Tuhan.
Satu tahunpun berlalu tapi mereka belum dikaruniai anak namun mereka tetap berusaha dan berusaha. Berkat kesabaran suami-istri itupun akhirnya dikaruniai seorang bayi perempuan yang cantik yang mereka beri nama Halua Putri.
Halua Putri tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik dan manis, namun karena pelayan-pelayannya yang memanjakan dia serta semua kemauannya selalu dipenuhi oleh kedua orangtuanya, ia tumbuh menjadi gadis kecil yang manja dan suka seenaknya sendiri.
Suatu hari ayah dan ibu Halua putri akan berlayar ke tempat saudaranya yang menikahkan anaknya. Karena tidak ingin meninggalkan Halau Putri dirumah sendiri merekapun menitipkan Halua Putri ditempat pamannya. Halua putri bersikeras untuk ikut dan tidak mau ditinggal. Akhirnya diapun kabur dan menghilang setelah keberangkatan ayah-ibunya.
Kedua orang tuanya begitu terpukul mendengar hilangnya Halua Putri, dari utusan yang dikirim paman sang putri. Mereka kebingungan mencari Halua Putri yang tidak ada dimana-mana. Merekapun mengira Halua Putri mengejar mereka maka suami-istri itupun berlayar untuk mencari Halua Putri.
Bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Halua Putri keluar dari persembunyiannya. Alangkah terkejutnya ia ketika sampai dirumah, bahwa dia tidak menemukan kedua orangtuanya. Konon menurut tetangga Ibu Halua Putri meninggal ketika tidak menemukan Haluan putri dan ayahnya meninggal tak lama setelah ibunya meninggal.
Kini dengan penuh penyesalan Halua Putri menanggis tersedu-sedu dipingir batu pantai. Dia menyesali semua perbuatannya yang tidak mendengarkan kedua orangtuanya.
Jika kamu ke laut dan mendengar deburan ombak yang menyayat hati mungkin itu adalah tanggisan Halua Putri yang masih memohon ampun kepada Ayah dan Ibunya.
000
* Dongeng anak-anak ini di tulis pada bulan 12-12-2013.



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar